
Menurutnya, akan sangat tidak tepat jika pembangunan SMK tersentral di daerah sekitar DKI Jakarta. Karena, kata dia, jumlah SMK tersebut sudah terlampau banyak dan dikhawatirkan malah tidak terserap pasar tenaga kerja.
“Untuk beberapa daerah memang bagus menambah jumlah SMK. Namun tidak di beberapa daerah lainnya,” kata Darmaningtyas. Untuk itu, kata dia, pemerintah perlu melakukan pemetaan jumlah kebutuhan SMK per-daerah mengingat kebutuhan pasar tenaga kerja di setiap daerah berbeda-beda.
Ia juga mengingatkan pemerintah untuk melakukan pemetaan potensi per daerah sebelum membuka SMK baru. Misalnya untuk darah di Kalimantan, kata dia, akan sangat bagus jika SMK yang dibuka adalah SMK dengan jurusan pertambangan atau perkebunan. Bukan SMK jurusan mesin yang tidak terlalu dibutuhkan di Kalimantan.
0 komentar:
Posting Komentar